Header Ads Widget

Pengobatan Klinik CMI Hospital - Kanker Jantung Ginjal Diabetes

CMI Memberikan Solusi Kanker Serviks dengan Formula Ibnu Sina

CMI Memberikan Solusi Kanker Tanpa Operasi Kemoterapi Radiasi

Pada 3 Oktober 2021 lalu, acara Bincang Kita Kompas TV menghadirkan 2 (dua) narasumber cantik, yaitu dr. G. Iranita Dyantika, praktisi kesehatan di Klinik Utama CMI, dan Ibu Ellis Rokayah, pasien Klinik Utama CMI yang sembuh dari kanker serviks.

Di dalam acara tersebut, Ibu Ellis menceritakan pengalamannya sejak dirinya didiagnosis kanker hingga akhirnya dinyatakan sembuh.

Pada awalnya di tahun 2011, Ibu Ellis merasakan keluhan tidak nyaman di bagian perutnya, perut Ibu Ellis terasa kembung dan bengkak, badannya setiap hari semakin melemah, bahkan Ibu Ellis sempat tidak sadarkan diri hingga akhirnya perlu dirawat inap di rumah sakit, menjalani serangkaian pemeriksaan medis, dan berakhir didiagnosis mengidap kanker rahim stadium 3 (tiga).

Ibu Ellis merasa tidak percaya dengan hasil pemeriksaan dokter, Ia merasa keluhan yang dirasakannya mungkin dikarenakan dirinya banyak melakukan aktivitas setiap harinya, Ibu Ellis sangat sedih, shock, dan down, Ia tidak ingin memercayai diagnosis dokter terhadapnya, tetapi mungkin itulah yang dinamakan ujian hidup, Ibu Ellis harus menerima kondisi kesehatannya tersebut.

Setelah sekitar 2 (dua) bulan Ibu Ellis didiagnosis kanker rahim, Ibu Ellis terus menerus mengalami perdarahan melalui daerah kewanitaannya, rasanya sangat tidak nyaman hingga Ibu Ellis kembali dirawat inap selama satu minggu dan perdarahannya pun berhenti, namun dua minggu kemudian perdarahan hebat terjadi kembali.

Akibat perdarahan hebat tersebut, Ibu Ellis diarahkan untuk melakukan pemeriksaan kanker untuk kedua kalinya, hasil pemeriksaan keduanya menunjukkan dalam waktu dua bulan saja kanker rahim Ibu Ellis sudah menyebar ke bagian serviks atau leher rahim.

Oleh karena itu, dokter menyarankan Ibu Ellis untuk segera menjalani pengobatan kanker dengan tindakan operasi yang nantinya dilanjutkan dengan pengobatan kemoterapi, akan tetapi Ibu Ellis tidak mau menjalani kedua pengobatan kanker tersebut karena menurutnya tindakan operasi dan kemoterapi memiliki dampak negatif.

Berdasarkan penuturan Ibu Ellis, tindakan operasi memungkinkan kanker yang diangkat hanyalah sebagiannya saja padahal mungkin kanker sudah berkembang dan bisa terus menyebar ke organ tubuh lainnya, sedangkan kemoterapi menyebabkan efek samping seperti rambut rontok, lesu, kulit kering dan kusam, serta hilangnya nafsu makan karena tidak hanya menghancurkan sel kanker saja.

Ibu Ellis selalu terbuka pada keluarganya, Ia menyampaikan apa saja keluhan yang dirasakannya dan ketidak-inginannya untuk menjalani tindakan operasi kanker dan kemoterapi, Ibu Ellis ingin mencari dan menjalani pengobatan lain yang dapat menangani kanker tanpa kedua tindakan tersebut.

Hingga akhirnya Ibu Ellis mendapatkan informasi mengenai Klinik Utama CMI yang memberikan solusi penanganan kanker tanpa operasi, kemoterapi, dan radiasi dengan menggunakan metode pengobatan dr. Ibnu Sina dari Persia.

Berdasarkan pernyataan praktisi kesehatan Klinik Utama CMI, dr. G. Iranita Dyantika, pasien hanya perlu disiplin dan patuh dalam mengonsumsi obat Ibnu Sina dan menjaga pola hidup sehat yang diarahkan dokter dan konsultan komplementer Klinik Utama CMI.

Obat kanker Ibnu Sina di Klinik Utama CMI adalah obat kimia organik yang diracik khusus berdasarkan kondisi penyakit dan kondisi umum masing-masing pasiennya, obat ini berasal dari bahan-bahan alami yang jika digabungkan mampu meningkatkan imunitas tubuh pasien dan memutus sel kanker tanpa merusak sel normal di sekitarnya.

Formulasi obat Ibnu Sina pada kanker serviks akan berbeda dengan jenis kanker lainnya karena kanker serviks disebabkan oleh adanya virus human papillomavirus (HPV), oleh karena itu obat kanker serviks Ibnu Sina dirancang untuk mematikan virus HPV terlebih dahulu sebelum memutus inti sel kankernya.

Pengobatan kanker Ibnu Sina membawa perubahan baik yang signifikan bagi Ibu Ellis, penderitaan sebelumnya yang luar biasa secara perlahan berkurang hingga tidak lagi dirasakan olehnya, bahkan sebelumnya Ibu Ellis diperkirakan dapat sembuh dari kanker setelah berobat sekitar 8 (delapan) sampai 12 bulan lamanya, namun secara mengejutkan Ibu Ellis sudah bersih dari kanker setelah menjalani pengobatan selama satu bulan saja, meskipun begitu Ia terus melanjutkan pengobatan kanker Ibnu Sina hingga 4 (empat) bulan untuk memastikan sel kanker benar-benar tidak akan muncul kembali.

Pengobatan Ibnu Sina efektif menangani penyakit kanker, namun dalam pengobatannya tetap dapat menimbulkan efek samping pada pasiennya, tetapi efek samping tersebut sangat kecil dan dapat ditangani dengan obat anti nyeri yang diresepkan oleh dokter.



Sumber: CMI Hospital

Posting Komentar

0 Komentar