Header Ads Widget

Pengobatan Klinik CMI Hospital - Kanker Jantung Ginjal Diabetes

Solusi Kanker Payudara dengan Obat Formula Ibnu Sina CMI

Solusi Kanker Payudara dengan Obat Formula Ibnu Sina CMI

Pada tahun 2017 lalu, Ibu Triana, seorang dosen muda di salah satu universitas swasta di Kota Bandung, merasakan ada perubahan pada payudara kanannya hingga akhirnya didiagnosis mengalami kanker payudara.

Tanpa disadari pada November 2020, stadium kanker Ibu Triana sudah meningkat, akibatnya Ia tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena sering merasakan nyeri pada payudara hingga bahu dan lengannya.

Mengetahui kondisinya tersebut, seorang teman menyarankan Ibu Triana untuk melakukan pengobatan kanker di Klinik Utama CMI yang menangani penyakit kanker dengan metode pengobatan yang berbeda dari pengobatan medis lainnya, pengobatan ini dilakukan berdasarkan pada akar penyebab terjadinya kanker itu sendiri serta dilakukan tanpa operasi dan kemoterapi.

Ibu Triana merasa pengobatan kanker di Klinik Utama CMI masuk akal sehingga dirinya memutuskan untuk menjalani terapi pengobatan kanker yang berbasis pada ilmu kedokteran timur yang ditemukan oleh dr. Ibnu Sina atau yang biasa disebut dengan formula Ibnu Sina tersebut.

Setelah dua bulan menjalani terapi dan minum obat dari Klinik Utama CMI, kondisi payudara Ibu Triana mulai mengecil kembali normal, besarnya sudah hampir sama dengan payudara kirinya.

Meskipun begitu Ibu Triana tidak berhenti menjalani pengobatannya supaya kondisinya benar-benar sembuh dari kanker.

Menurut Ibu Triana, kanker adalah sebuah anugerah, kanker bukanlah sebuah penyakit yang harus ditakuti tetapi harus diselesaikan dan diobati sesegera mungkin dengan pengobatan yang tepat.

Ibu Triana berpesan kepada teman-teman yang saat ini sedang berjuang melawan kanker untuk segera mencari pengobatan yang tepat dan menyarankan untuk berobat di Klinik Utama CMI karena metode pengobatannya yang menjadikan tubuh kita mampu menyembuhkan dirinya sendiri dari kanker dengan bantuan obat yang sudah diracik khusus sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing pasiennya.

Ibu Ella merasa takut dan tidak ingin menjalani tindakan operasi kanker untuk ketiga kalinya, tetapi Ia juga menyadari kalau dirinya harus sembuh dari kanker payudara karena anak-anaknya masih kecil dan memerlukan kehadiran Ibu Ella dalam kehidupannya.

Kesedihan dan ketakutan meliputi hati Ibu Ella, Ia tidak tahu pengobatan apa yang bisa Ia jalani selain dengan operasi, “rasanya setiap hari seperti berteman dengan kematian,” ujar Ibu Ella.

Hingga akhirnya Ibu Ella mendengar kabar bahwa ada klinik di Kota Bandung, bernama Klinik Utama CMI, yang mampu menangani penyakit kanker tanpa operasi dan kemoterapi dengan efek samping yang minimal.

Seperti diterpa angin sejuk di tengah hari yang panas, Ibu Ella menemukan solusi dari penyakit yang dialaminya, Ia memutuskan menjalani terapi kanker Ibnu Sina di Klinik Utama CMI.

Di awal pengobatan kanker yang dijalaninya, sekitar 2 (dua) hingga 3 (tiga) hari, Ibu Ella merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tetapi kemudian rasa sakit tersebut berangsur-angsur menghilang dan Ia pun dinyatakan sembuh dari kanker setelah satu bulan menjalani pengobatan kanker Ibnu Sina di Klinik Utama CMI.

Ibu Ella yang penasaran mencoba melakukan pemeriksaan mammografi1 di fasilitas kesehatan lain untuk melihat bagaimana perkembangan kankernya setelah berobat di Klinik Utama CMI, dari sana Ibu Ella terkejut karena mendapatkan hasil bahwa tidak ditemukan adanya kelainan pada kedua payudaranya.

Praktisi kesehatan Klinik Utama CMI, dr. Siska Yunita, menjelaskan bahwa pengobatan kanker Ibnu Sina merupakan pengobatan komplementer yang memang efektif untuk mengobati kanker dengan efek samping yang minimal bagi pasien karena obat kanker Ibnu Sina diracik khusus dari bahan-bahan kimia organik atau alami yang hanya menghancurkan sel kanker tanpa mengganggu atau merusak sel normal pada tubuh, berbeda dengan pengobatan medis konvensional yang menggunakan obat-obatan kimia sintetis sehingga seringkali menimbulkan efek samping yang tidak nyaman bagi pasien.

Meskipun begitu efek samping yang dirasakan pasien satu dengan pasien lainnya dapat berbeda, bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi umum pasien, hal ini juga berlaku untuk lamanya waktu pengobatan kanker.



Sumber: CMI Hospital

Posting Komentar

0 Komentar