Header Ads Widget

Pengobatan Klinik CMI Hospital - Kanker Jantung Ginjal Diabetes

Retinoblastoma Sel Kanker Yang Merusak Retina Mata

Retinoblastoma Sel Kanker Yang Merusak Retina Mata

Tuhan memiliki cara yang berbeda dalam memberikan ujian hidup pada umat-Nya, gadis kecil bernama Khadiza (5) sejak masih bayi telah mengalami banyak cobaan.

Khadiza ditinggal meninggal oleh ibu kandungnya dan mengalami penyakit yang tidak diketahui apa penyebabnya, akhirnya Khadiza yang masih bayi diangkat dan dirawat dengan penuh kasih sayang oleh seorang Ibu muda bernama Ibu Ani.

Sejak awal Ibu Ani telah menyadari kalau Khadiza berbeda dibandingkan dengan anak lain seusianya, Khadiza mengalami Strabismus.

Selain itu sejak Khadiza berusia 3 tahun, Khadiza juga memiliki mata seperti mata kucing tiap kali terkena cahaya, akan timbul bercak putih di mata kanan Khadiza yang biasa pada orang normal akan memancarkan warna kemerahan.

Hingga pada Agustus 2019, Ibu Ani selalu membawa Khadiza ke berbagai rumah sakit di Tasikmalaya hingga ke Bandung dari Rumah Sakit Umum Daerah hingga Rumah Sakit Spesialis Mata untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan demi mengetahui penyakit yang dialami putrinya.

Hingga suatu hari hasil pemeriksaan terakhir Khadiza menunjukkan Khadiza selama ini mengalami Retinoblastoma dan akibatnya Khadiza yang masih sangat kecil juga harus kehilangan mata kanannya akibat sel kanker yang tumbuh sangat cepat dan merusak retina matanya tersebut.

Kini Khadiza harus menggunakan mata palsu dan menjalani terapi pengobatan kanker yang dialaminya.

Akibat sel kanker yang berkembang dengan cepat dan merusak retina mata kanannya, Khadiza harus kehilangan salah satu mata indahnya. Bahkan setelah Khadiza menjalani operasi pengangkatan kanker berikut dengan matanya tersebut, Khadiza masih harus menjalani serangkaian pengobatan kanker karena sel kanker masih tersisa di dalam tubuh mungilnya itu. Hingga kini Khadiza harus menjalani Kemoterapi sebanyak 7 (tujuh) kali dan harus berjuang bertahan merasakan efek samping pasca kemoterapi, Khadiza seringkali mengalami demam tinggi, muntah-muntah, diare, dan rambut rontok setiap selesai menjalani terapi kanker ini. Meskipun begitu, Khadiza dapat terus bertahan dan tetap ceria seperti biasanya berkat kasih sayang dari Ibu angkatnya yang selalu setia menemani perjuangannya melawan kanker mata atau Retinoblastoma.

Namun bagaikan sambaran petir di siang bolong, di saat kanker yang dialami Khadiza belum sembuh, Keluarga Khadiza harus kembali menerima kabar buruk mengenai kondisi kesehatan Khadiza, gadis cilik tersebut didiagnosis terkena penyakit Tuberkulosis (TBC) entah dari apa penyebabnya.

Dengan kondisi kesehatannya, Khadiza harus menjalani dua pengobatan sekaligus, kemoterapi untuk pengobatan kankernya dan pengobatan untuk TBC-nya selama 6 bulan secara bersamaan.

Hari demi hari dilalui oleh Khadiza bersama dengan Ibunya, pernah di satu waktu kondisi Khadiza menurun sampai harus menerima transfusi darah akibat kadar Hb-nya yang sangat rendah, hati Ibu Ani seperti tercabik-cabik, tidak tega Ia melihat anaknya tidak berdaya.

Segala doa selalu Ibu Ani panjatkan untuk kesembuhan Khadiza, semoga Khadiza dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak membanggakan untuk kedua orang tuanya.



Sumber: CMI Hospital

Posting Komentar

0 Komentar