Header Ads Widget

Pengobatan Klinik CMI Hospital - Kanker Jantung Ginjal Diabetes

Penyakit Ginjal Glomerulonefritis Akut

Penyakit Ginjal Glomerulonefritis Akut

Tahun 2018 menjadi tahun yang tidak akan terlupakan untuk Regintha, waktu itu dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat dua dan di tengah kesibukannya itu Ia didiagnosis mengalami penyakit ginjal, Glomerulonefritis akut.

Sebelumnya Regintha mengalami beberapa gejala, seperti pembengkakan di beberapa bagian tubuh (terutama pada tangan dan kaki), kebas, intensitas buang air kecil berkurang (satu-dua kali sehari), dan urine berwarna kecoklatan.

Saat pertama kali merasakan gejala ini, Regintha tidak langsung memeriksakan diri ke dokter, namun setelah seminggu tidak ada perubahan Ia pun memeriksakan kondisinya ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami peradangan pada glomerulus ginjalnya.

Dokter meresepkan beberapa macam obat dan mengizinkan Regintha untuk cukup beristirahat di rumah saja, namun jika terjadi sesak napas, Ia harus kembali ke rumah sakit dan menjalani rawat inap.

Regintha merasa badannya mulai membaik seusai melakukan pemeriksaan ke dokter, namun di malam harinya tiba-tiba saja Regintha mengalami sesak napas dan langsung dilarikan ke IGD oleh kedua orang tuanya.

Dengan kondisinya itu, Regintha harus menjalani rawat inap selama 5 (lima) hari, diberi obat-obatan, disuntik antibiotik, dan diharuskan minum air putih sesuai kebutuhan tubuhnya sebanyak 3 liter per hari, tidak boleh lebih atau kurang, sesuai dengan arahan dari dokter yang menanganinya.

Regintha tidak tahu pasti penyebab dari penyakit Glomerulonefritis akut yang dialaminya, namun berdasarkan bagaimana tim medis menanganinya selama Ia dirawat inap, Regintha menyadari penyakitnya ini pasti terjadi akibat kebiasaannya yang sangat menyukai minum minuman berwarna dan manis, jarang minum air putih, serta terlalu banyak mengonsumsi makanan instan seperti mie dan makanan kaleng.

Setelah 5 (lima) hari dirawat, dokter juga menganjurkan Regintha untuk membatasi makanan yang dikonsumsinya, seperti nasi, ayam, dan sumber protein seperti kedelai dan olahannya supaya berat badan Regintha tidak bertambah banyak karena kelebihan berat badan akan berpengaruh untuk kesehatan ginjalnya.

Selain itu, kedelai dan olahannya juga perlu dibatasi karena mengandung banyak protein yang bisa menambah beban kerja ginjal.

Walaupun sudah dinyatakan sembuh dari penyakit glomerulonefritis, dokter mengatakan tetap ada kemungkinan penyakit ini akan kembali muncul ketika kesehatan ginjal tidak dijaga, bahkan dapat lebih berat dari sebelumnya.

Oleh sebab itu, cara menjaganya tetap dalam keadaan sehat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, memperbaiki pola makan, dan memenuhi kebutuhan air putih.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Regintha menyarankan kita semua untuk selalu memenuhi kebutuhan air putih karena air putih sangat baik dan dibutuhkan oleh tubuh, serta mengurangi konsumsi makanan instan karena kita tidak pernah tahu di masa depan makanan tersebut bisa saja menimbulkan efek buruk pada kesehatan tubuh kita.



Sumber: CMI Hospital

Posting Komentar

0 Komentar