Diabetes: Penyebab Tersembunyi Disfungsi Seksual pada Pria yang Harus Diwaspadai!

Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia dan mencakup aspek fisik, emosional, psikologis, dan sosial.

Seksualitas dalam kesehatan dan penyakit mencakup spektrum rangsangan dan aktivitas yang luas, yang merupakan sumber berbagai dorongan, memengaruhi impuls seperti kesenangan, kecemasan, perasaan malu, jijik, dll, sepanjang rentang hidup (Laumann, Paik, & Rosen, 1999).

Fungsi seksual yang tepat merupakan salah satu komponen terpenting dari kualitas hidup dan mempertahankan hubungan intim yang memuaskan (Rosen et al., 2000).

Diabetes melitus (DM) memang sangat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, terutama terkait dengan komplikasi jangka panjang yang diakibatkan oleh hiperglikemia kronis.

Salah satu dampak yang signifikan pada pria dengan diabetes adalah disfungsi ereksi (DE), yang merupakan komplikasi umum akibat kombinasi dari masalah vaskular, saraf, dan hormonal yang menyertai kondisi ini.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap disfungsi ereksi pada penderita diabetes melitus antara lain:

1. Kerusakan Vaskular: Hiperglikemia kronis menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah (angiopati), yang membatasi aliran darah ke jaringan erektil. Ini mengganggu kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
2. Neuropati Diabetik: Kerusakan pada sistem saraf, terutama saraf otonom, mengganggu sinyal yang diperlukan untuk memicu ereksi. Neuropati ini juga bisa mengakibatkan penurunan sensitivitas genital, yang mempengaruhi hasrat seksual dan respons seksual secara keseluruhan.
3. Gangguan Hormonal: Diabetes dapat mempengaruhi kadar testosteron, yang berperan penting dalam dorongan seksual dan fungsi ereksi. Resistensi insulin yang sering menyertai diabetes juga berhubungan dengan penurunan produksi hormon ini.
4. Kesehatan Mental: Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi terkait dengan pengelolaan diabetes juga dapat memengaruhi performa seksual, menyebabkan siklus yang memperparah disfungsi seksual. Selain DE, diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi seksual lainnya seperti gangguan orgasme dan ejakulasi retrograde, yang terjadi ketika sperma masuk kembali ke kandung kemih seharusnya keluar melalui uretra selama ejakulasi.

Pengembangan metode klasik timur oleh CMI Hospital dapat memformulasikan obat untuk menguraikan gula berlebih dan memulihkan fungsi ereksi dengan pendekatan yang menarik dalam pengelolaan diabetes dan komplikasi disfungsi ereksi (DE).

Integrasi metode pengobatan tradisional dengan ilmu medis modern ini memberikan alternatif atau terapi komplementer yang berpotensi bermanfaat bagi penderita diabetes.

Segera konsultasikan dengan tim medis di nomor +62 858-6469-8706 (stevy)

Info lebih lanjut: klik disini | Bahasa: English