Header Ads Widget

Pengobatan Klinik CMI Hospital - Kanker Jantung Ginjal Diabetes

Pengobatan Kanker Leukemia dengan Kemoterapi di Usia Masih Kecil

Pengobatan Kanker Leukemia dengan Kemoterapi di Usia Masih Kecil

Kehidupan adalah sebuah misteri, ada kalanya senang ada pula kesedihan, bahkan sedari kecil sudah dihadapkan dengan cobaan, ujian, dan penuh perjuangan.

Sesosok anak tersebut adalah Raihan Fadillah, saat ini Ia masih duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 2 (dua).

Ayahnya seorang driver ojek online yang selalu siap banting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Raihan terlahir normal dan tumbuh seperti anak pada umumnya.

Ia adalah sosok anak yang periang, baik, dan pemberi penyemangat untuk kedua orang tuanya.

Keceriaan tersebut seakan sirna, tepatnya pada tahun 2013 keluarga Raihan dihadapkan dengan ujian berat dari Tuhan, saat itu Raihan baru menginjak usia kurang lebih 3 tahun dan mengalami demam yang tidak kunjung sembuh.

Perut Raihan mengalami pembengkakan yang tidak biasa, dan orang tuanya mengira jika Raihan mengalami Kwashiorkor.

Seakan ingin menjawab pertanyaannya, akhirnya Raihan dibawa ke Rumah Sakit untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan yang panjang dan memakan waktu membuat keluarga sangat khawatir dan putus asa, terlebih saat hasil pemeriksaan laboratorium keluar keluarga begitu syok dan terpukul.

Hasil pemeriksaan laboratorium Raihan menunjukkan hasil 90% positif diagnosa penyakit kanker darah atau Leukemia.

Seakan ingin menjawab keraguannya, keluarga Raihan terus-menerus bolak-balik mencari laboratorium Rumah Sakit terbaik.

Namun kenyataannya tetap sama dengan pemeriksaan sebelumnya, Raihan didiagnosa mengidap leukemia.

Hancur, sedih, marah, putus asa, dan tidak percaya bercampur aduk atas kenyataan ini.

Dengan ketegaran hati keluarga, akhirnya pada bulan Desember 2013 Raihan mulai melakukan pengobatan kanker dengan Kemoterapi, hingga Maret 2016 Raihan menjalani 80 kali kemoterapi.

Setelah itu, Raihan sempat dinyatakan bebas kemoterapi selama 2 tahun.

Namun, di tahun 2018 berdasarkan pemeriksaan laboratorium, ditemukan kembali masalah dalam darahnya hingga mengharuskan Raihan kembali menjalani kemoterapi dengan total hampir 160 kali kemoterapi.

Menjalani pengobatan ini menyebabkan Raihan merasakan beberapa efek samping, diantaranya muntah-muntah, rambut rontok, kulit kering, dan bibir pecah-pecah.

Masa kemoterapi adalah masa paling berat bagi keluarga Raihan, orang tua mana yang tega melihat buah hatinya berjuang melawan penyakit seberat ini di usia yang sangat masih muda.

Raihan pun hingga 5 (lima) tahun ke depan masih perlu dalam pengawasan dokter.

Semangat Raihan, kamu terlahir sebagai anak hebat dan dari orang tua yang hebat pula.

Semoga Raihan yang penuh keceriaan dan penuh harapan dapat kembali seperti sediakala. Aamiin



Sumber: CMI Hospital

Posting Komentar

0 Komentar