Header Ads Widget

Pengobatan Klinik CMI Hospital - Kanker Jantung Ginjal Diabetes

Rasa Nyeri Setelah Kemoterapi Karena Terdiagnosa Terkena Kanker Payudara

Rasa Nyeri Setelah Kemoterapi Karena Terdiagnosa Terkena Kanker Payudara

Saat itu Ibu Risma (45) masih aktif menyusui anaknya yang masih berusia satu tahun dua bulan, akan tetapi setiap kali Ibu Risma mencoba menyusui dengan payudara kanannya, sang buah hati selalu menangis karena tidak ada ASI yang keluar.

Ibu Risma terus mencoba melakukan pompa ASI berkali-kali sampai payudaranya menjadi terasa sangat nyeri dan kemerahan.

Semakin lama ia pun menyadari bahwa payudaranya terasa keras seperti lempengan dan seperti ada endapan ASI yang tertahan di dalamnya.

Rasa sakit ia tahan demi bisa mencukupi kebutuhan ASI anak bungsunya, namun sayangnya segala usaha yang Ia coba berakhir sia-sia, tidak ada sedikit pun ASI yang dapat dihasilkan.

Sedih, khawatir, dan rasa takut yang dirasakan Ibu Risma mendorongnya untuk melakukan pemeriksaan payudara ke bidan, disana Ia didiagnosa terkena Mastitis1.

Ia diberi obat untuk mengobati peradangan pada payudaranya, namun tidak ada perubahan baik pada payudaranya.

Tidak putus asa, Ibu Risma mencoba pengobatan alternatif pijat saraf dan pulang dengan membawa obat jamu dan madu, namun lagi-lagi tidak ada perubahan sama sekali dan bahkan payudaranya semakin hari terasa semakin nyeri.

Hingga akhirnya pada November 2020, Ibu Risma melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit dan didiagnosa terkena Kanker Payudara.

Tak terbayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya di masa depan, bagaimana kalau Ia tidak mampu untuk menang melawan penyakit ini? Sementara anak-anaknya masih sangat kecil dan membutuhkan kehadirannya.

Tak hanya mendiagnosa Kanker Payudara, Dokter juga menganjurkan Ibu Risma untuk segera melakukan tindakan operasi karena kanker yang ada pada dirinya dinilai berkembang lebih cepat dan dapat membahayakan nyawa Ibu Risma.

Namun akibat masalah ekonomi, Ibu Risma baru dapat menjalani biopsi2 pada April 2021 di Rumah Sakit lainnya.

Sama seperti sebelumnya, Ibu Risma didiagnosa Kanker Payudara dan kini sudah memasuki stadium3 3B.

Atas saran dokter yang baru, Ibu Risma harus menjalani kemoterapi4 setidaknya 6 (enam) kali terhitung mulai dari tanggal 3 Juni 2021 yang kemudian dapat dilanjutkan dengan tindakan mastektomi5.

Sampai saat ini (15/6) belum ada perubahan baik yang dirasakan Ibu Risma pasca kemoterapi, dokter memberitahukan bahwa penambahan dosis kemoterapi dapat dilakukan jika kondisi Ibu Risma tidak mengalami perubahan.

Kondisi yang dirasakan Ibu Risma saat ini adalah rasa nyeri yang amat teramat di sekujur tubuhnya, linu dan kaku terutama pada bahu dan lengan, sakit pada payudara, disertai dengan rasa mual, nafsu makan menurun, dada sesak, serta sulit untuk berkonsentrasi.

“Bagaimana ya caranya untuk menghilangkan rasa nyeri setelah kemoterapi? Saya sudah ikhlas menerima kalau saya terkena kanker, tetapi mengapa untuk ibadah pun saya mengalami kesulitan? Saya pikir setelah kemoterapi pertama, rasa sakit ini akan berkurang”, ujar Ibu Risma.

Ibu Risma sangat bersedih lantaran dirinya bagai terpisah dari anak-anaknya, Ia tidak dapat memeluk dan mencium anak-anaknya, begitu pun sebaliknya akibat kondisinya saat ini.

Untung saja suami Ibu Risma selalu memberikan semangat dan dukungan penuh kepada Ibu Risma.

Semoga saja dengan kesabaran dan ketabahan yang dimiliki oleh Ibu Risma dapat membantu Ibu Risma segera sembuh dari kanker yang dideritanya. Aamiin.

  1. Biopsi : prosedur pengambilan sampel jaringan dari organ yang terkena kanker untuk mendeteksi adanya kelainan. Prosedur ini juga dilakukan untuk mengevaluasi apakah benjolan tumor bersifat ganas atau tidak.
  2. Stadium : tingkatan masa penyakit kanker.
  3. Kemoterapi : penyembuhan terhadap suatu penyakit (biasanya kanker) dengan memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh.
  4. Mastektomi : operasi pemotongan, penghilangan, atau pengangkatan payudara akibat adanya tumor atau kanker.


Sumber: CMI Hospital

Posting Komentar

0 Komentar