Bapak Erry Chandra (63), atau yang akrab dengan sapaan Pak Erry, adalah seorang notaris asal Batam yang rela jauh-jauh datang ke Bandung untuk menyembuhkan penyakit diabetes melitus yang dideritanya.
Diabetes melitus identik dengan penyakit metabolik kronis yang berkembang akibat pola makan yang kurang terjaga.
Namun berbeda halnya dengan Pak Erry, Ia adalah sosok yang rutin menjalankan puasa Senin Kamis, juga rajin melakukan olahraga treadmill untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Sayangnya, ketika penyakit COVID-19 melanda, Pak Erry mendapat saran yang kurang bijak sehingga mendorongnya untuk meningkatkan porsi makan supaya imunitas tubuhnya dapat ikut meningkat.
Dengan kontrol yang kurang, hal ini tentu saja menyebabkan kadar gula dalam darahnya menjadi ikut tidak terkontrol.
Diabetes melitus dapat dikenali dengan memperhatikan gejala 3P yang ditimbulkannya, yaitu polifagia (keinginan untuk makan meningkat), polidipsi (rasa haus yang berlebih), dan poliuria (frekuensi buang air kecil meningkat).
Pada Pak Erry, penyakit diabetes melitus yang dialaminya menimbulkan gejala poliuria di malam hari yang menyebabkan Ia sering terbangun dari tidurnya.
Tidak hanya itu, kadar gula yang tinggi juga mengganggu sistem saraf tepi sehingga menyebabkan Pak Erry merasakan gatal-gatal di kulitnya.
Sebagai seorang ayah dan juga kakek, Pak Erry ingin bisa melihat anak dan cucunya dalam waktu lama.
Namun dengan diabetes melitus yang dideritanya membuat Pak Erry sedikit ragu, mengingat diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia setelah penyakit jantung koroner dan kanker.
Namun kedatangannya ke Bandung untuk mengusahakan kesembuhannya di CMI Hospital - Rumah Sakit Diabetes memberi Ia peluang dan harapan untuk dapat mewujudkan keinginannya.
Pengobatan diabetes yang Pak Erry jalani di CMI Hospital - Rumah Sakit Diabetes perlahan dapat melepas ketergantungan obat diabetes yang sebelumnya mengikat Pak Erry.
Dengan kedisiplinan untuk mengikuti arahan dokter serta kesadaran penuh untuk mengubah pola makan, pada akhirnya sedikit demi sedikit mampu membuka jalan kesembuhan bagi Pak Erry.
Bahkan dr. Haidar Zain, selaku dokter yang menangani Pak Erry, menyebutkan bahwa kondisi kesehatan Pak Erry menunjukkan perkembangan yang sangat baik.
Semula hasil pemeriksaan HbA1c Pak Erry mencapai 11%, namun setelah mendapat penanganan penyakit diabetes melitus di CMI Hospital - Rumah Sakit Diabetes, nilai HbA1c Pak Erry perlahan menurun hingga ke angka 5,9%.
Tidak hanya itu, dalam waktu 2-3 bulan saja, Pak Erry berhasil terlepas dari ketergantungan obat diabetes tanpa harus mengalami lonjakan gula darah lagi.
Sumber: CMI Hospital
0 Komentar